Oborkaltim.com – Insiden kebakaran yang melanda Big Mall Samarinda menjadi sorotan serius dari DPRD Kota Samarinda. Anggota Komisi III, M. Andriansyah, menilai insiden itu sebagai peringatan keras terhadap lemahnya sistem mitigasi bencana di fasilitas umum, termasuk pusat perbelanjaan dan hotel.
“Sudah pernah kami ingatkan, khususnya soal kesiapan prosedur darurat seperti kebakaran. Tapi sayangnya, tidak semua pengelola menindaklanjuti,” ujar Andriansyah, Jumat (21/6/2025).
Menurutnya, musibah seperti ini seharusnya bisa dicegah jika pengelolaan risiko kebakaran dilakukan dengan benar. Ia menyayangkan kejadian tersebut tetap terjadi, meski telah ada pemanggilan dan imbauan dari DPRD sebelumnya.
“Kita tidak ingin Samarinda mengalami kejadian seperti di kota lain, di mana tempat hiburan terbakar dan banyak korban jiwa,” ucapnya.
Andriansyah meminta Pemkot Samarinda melalui dinas teknis untuk memperkuat pengawasan rutin dan melakukan audit keselamatan secara berkala, terutama pada bangunan bertingkat dan area publik yang ramai.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan tanggap darurat kepada seluruh karyawan di gedung-gedung publik.
“Jangan tunggu jatuh korban dulu baru bergerak. Keselamatan bukan urusan administratif semata, tapi soal nyawa orang banyak,” tegasnya.
Ke depan, Komisi III DPRD Samarinda berencana mendorong revisi terhadap kebijakan standar keselamatan bangunan agar lebih adaptif terhadap potensi risiko kebakaran.
