Oborkaltim.com – Memasuki usia ke-23, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berbenah menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) di tengah perubahan besar akibat pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Momentum peringatan hari jadi ini dimanfaatkan DPRD PPU untuk menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat dalam membangun daerah yang lebih maju dan kompetitif.
Dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung Paripurna pada Selasa (11/3/2025), Ketua DPRD PPU, Raup Muin, menekankan bahwa peringatan HUT ke-23 bukan sekadar seremoni, tetapi juga ajang refleksi dan perencanaan strategis.
“Perjuangan 23 tahun para pendiri PPU harus dilanjutkan dengan program konkret. Semua pihak harus berkontribusi,” ujar Raup.
Ia menyoroti tantangan yang masih dihadapi PPU, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam. Menurutnya, meskipun daerah ini memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata, kurangnya tenaga kerja terampil menjadi hambatan utama.
Sementara itu, Bupati PPU, Mudyat Noor, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan berfokus pada tiga sektor utama: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kreatif.
“Kami akan membangun sekolah vokasi, puskesmas modern, serta mendukung UMKM agar naik kelas. Dengan langkah ini, PPU bisa lebih kompetitif di tingkat nasional,” jelasnya.
Mudyat juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam keberhasilan program pemerintah.
“Tanpa dukungan warga, visi pembangunan tidak akan tercapai. Mari bersama-sama membangun PPU yang lebih maju dan sejahtera,” ajaknya.
Dengan semangat kolaborasi, DPRD PPU optimistis bahwa kabupaten ini dapat menjadi daerah percontohan di Kalimantan Timur, sejalan dengan perkembangan IKN di masa mendatang.
