Oborkaltim.id – SDN 020 Samarinda Utara kembali menjadi sorotan usai dikunjungi Komisi IV DPRD Kota Samarinda. Sekolah ini berada di kawasan rawan longsor dan telah lama menghadapi keterbatasan fasilitas dasar.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menilai kondisi fisik sekolah tersebut nyaris tak mengalami perubahan berarti dibanding puluhan tahun lalu.
“Saya ingat dulu sekolahnya memang masih bagus dan kekurangannya waktu itu ada jurang di bagian kiri kanan dan akses jalannya sempit, lalu tidak ada air. Tapi sampai sekarang juga masih tidak ada air, sehingga masih menadah air hujan,” ungkapnya, Kamis (7/8/25).
Dengan jumlah rombongan belajar hanya tujuh, Puji menegaskan perbaikan tidak perlu menunggu lama.
“Ini layak jadi prioritas. Saya kira hal-hal seperti ini harus segera diperbaiki. Baiknya dibangun ulang,” ucapnya.
Material bangunan yang mayoritas dari kayu sudah termakan usia, sedangkan pagar beton menjadi satu-satunya bagian yang tampak kokoh. Pihak Disdikbud menyebut bahwa DED pembangunan ulang sudah disiapkan, dan pelaksanaan fisik ditargetkan pada 2026 setelah perencanaan selesai di 2025.
Puji juga menyoroti akses menuju sekolah yang curam dan berbelok tajam, menambah risiko bagi warga sekolah. Ia meminta agar pembangunan nantinya turut memperhatikan kelengkapan sanitasi, akses yang aman, dan integrasi ruang belajar.
“Mungkin sekalian sekolah dibangun, kesiapan airnya juga harus disiapkan, karena kita mendorong sanitasi yang tersedia. UKS dan perpustakaan memang sudah ada, tapi perpustakaannya terpisah dari sekolah. Kami minta ini nanti dijadikan satu,” jelasnya.
Laporan hasil kunjungan tersebut akan segera disampaikan ke Ketua DPRD Samarinda sebagai bahan untuk mengeluarkan rekomendasi kepada Wali Kota.
“Supaya dapat rekomendasi, supaya Bapak Wali Kota atau Pemkot segera menindaklanjuti, jangan ditunda-tunda lagi,” tutupnya.